SENGGI –Babinsa Koramil 1701-06/Senggi melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan warga wilayah Perbatasan Negara RI-PNG di Kampung Warlef, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom. Selasa (07/03/2023).
Babinsa adalah ujung tombak TNI AD di lapangan, maka kegiatan silaturahmi yang dilakukan oleh Babinsa dengan mudah dapat diterima oleh masyarakat. Dengan adanya Babinsa yang rutin mengunjungi warga dan berkeliling di desa binaannya dapat mengetahui permasalahan dan perkembangan situasi yang terjadi, sehingga apabila ada permasalahan cepat terselesaikan.
Adalah Serma Hutajulu, Sertu Desman Manurung dan Praka Floren, Babinsa Koramil 1701-06/Senggi yang melaksanakan anjangsana ke wilayah binaan.
Dalam keterangannya Serma Hutajulu mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjalin kedekatan emosional dan mengetahui kondisi sosial warga binaannya serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat di wilayah perbatasan.
“Ini merupakan tugas pokok kita sebagai seorang Babinsa. Selain juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri dengan masyarakat sekaligus kami juga bisa mendapatkan informasi apa yang sedang berkembang di wilayah saat ini, ” ujarnya.
Selain silaturahmi, Babinsa juga memberikan himbauan kepada warga untuk bersama-sama menjaga kondusifitas keamanan dengan mengaktifkan kembali kegiatan Poskamling. Dengan rutinnya melaksanakan ronda keliling, maka akan berkurang juga niat-niat jahat dari seseorang untuk melakukan perbuatan yang dapat merugikan orang lain.
“Kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh Babinsa Koramil 1701-06/Senggi, seperti halnya rekan-rekan Babinsa dari Koramil jajaran juga melaksanakan anjangsana di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya, ” pungkas Serma Hutajulu.
Babinsa meminta kepada masyarakat agar untuk sesegera mungkin melaporkan apabila ada hal-hal yang dinilai mencurigakan kepada Babinsa/Bhabinkamtibmas atau Perangkat Desa setempat, terutama apabila ada orang-orang dari luar Kampung Warlef yang datang untuk menghasut dan memprovokasi masyarakat utk hal-hal yang tidak baik yang sekiranya dapat merugikan masyarakat setempat. (Redaksi Papua)